Desa Gunungwuled, yang terhampar di perbukitan subur Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, merupakan sebuah etalase hidup dari harmoni antara alam, pertanian dan pariwisata. Desa ini tidak hanya dikenal sebagai lumbung buah-buahan tropis berkualitas, khususnya salak dan durian, tetapi juga sebagai rumah bagi destinasi wisata populer Bukit Mertelu. Dengan mengandalkan kreativitas dan semangat kebersamaan masyarakatnya, Gunungwuled berhasil mengolah potensi agraris dan keindahan lanskapnya menjadi dua pilar ekonomi yang saling menopang, menjadikannya salah satu desa paling dinamis di wilayahnya.

Sekilas Tentang Desa Gunungwuled

Gunungwuled ialah desa yang identik dengan kesuburan. Kontur wilayahnya yang bergelombang dihiasi oleh hamparan sawah, ladang, dan kebun-kebun buah yang rimbun. Kehidupan masyarakatnya secara turun-temurun sangat bergantung pada hasil bumi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, desa ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Warga tidak lagi hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah, tetapi juga mulai mengemasnya dalam bingkai pariwisata. Pengembangan Bukit Mertelu menjadi bukti nyata visi masyarakat untuk menciptakan nilai tambah, mengubah keindahan alam yang pasif menjadi sebuah pengalaman wisata yang aktif dan menarik bagi pengunjung.

Letak Geografis di Jantung Perbukitan Rembang

Secara geografis, Desa Gunungwuled menempati posisi strategis di antara gugusan perbukitan Kecamatan Rembang. Lokasi ini memberikan keuntungan berupa tanah vulkanis yang subur dan iklim yang cocok untuk berbagai jenis tanaman, terutama buah-buahan. Desa ini dialiri oleh beberapa mata air dan sungai kecil yang menjadi sumber irigasi vital bagi lahan pertanian.

Adapun batas-batas administratif wilayah Desa Gunungwuled yaitu sebagai berikut:

• Sebelah Utara
  Berbatasan dengan Desa Makam dan Desa Bodas Karangjati.
• Sebelah Timur
  Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara.
• Sebelah Selatan
  Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara.
• Sebelah Barat
  Berbatasan dengan Desa Karangbawang.

Akses menuju desa ini terbilang cukup mudah melalui jalan kabupaten, yang menjadikannya destinasi yang nyaman untuk dikunjungi baik untuk tujuan agrowisata maupun rekreasi alam.

Demografi dan Karakter Masyarakat

Data kependudukan Desa Gunungwuled mencerminkan sebuah komunitas agraris yang produktif dan berkembang.

• Luas Wilayah
  5,42 km² (542 Hektar)
• Jumlah Penduduk (Proyeksi 2025)
  Sekitar 4.600 jiwa
• Kepadatan Penduduk
  Sekitar 849 jiwa/km²
• Kode Pos
  53356

Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Karakter masyarakat Gunungwuled dikenal ulet, pekerja keras, dan memiliki ikatan sosial yang kuat. Semangat gotong royong masih sangat kental, terbukti dari inisiatif-inisiatif komunal dalam membangun dan memelihara fasilitas umum serta objek wisata. Perkembangan pariwisata juga mulai membuka lapangan kerja baru di sektor jasa, memberikan alternatif pendapatan bagi generasi muda setempat.

Struktur Pemerintahan dan Arah Pembangunan

Pemerintahan Desa Gunungwuled, yang terdiri dari Kepala Desa dan perangkatnya, bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk merumuskan arah pembangunan. Visi utamanya ialah menjadikan Gunungwuled sebagai "Desa Agrowisata Buah Terkemuka". Untuk mencapai visi ini, pemerintah desa memfokuskan kebijakannya pada dua hal utama: pertama, peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui dukungan terhadap kelompok tani. Kedua, fasilitasi dan dukungan terhadap pengembangan pariwisata yang dikelola oleh masyarakat melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

Dua Pilar Ekonomi: Agrowisata Buah dan Industri Pariwisata

Kekuatan ekonomi Desa Gunungwuled ditopang oleh sinergi yang kuat antara sektor pertanian unggulan dan pariwisata yang sedang naik daun.

Surga Buah Tropis: Salak dan Durian Unggulan

Gunungwuled merupakan surga bagi para pencinta buah. Desa ini menjadi salah satu sentra penghasil salak dan durian dengan kualitas yang diakui di tingkat regional.

• Salak
  Kebun-kebun salak terhampar luas di lereng-lereng perbukitan. Jenis salak yang dibudidayakan umumnya memiliki rasa yang manis dan tekstur renyah, menjadikannya favorit di pasaran. Saat musim panen, desa ini dibanjiri oleh produksi salak yang melimpah.
• Durian
  Ketika musim durian tiba, aroma khas buah ini akan tercium di sepanjang desa. Beberapa varietas durian lokal dari Gunungwuled menjadi buruan para penggemar durian. Aktivitas "belah duren" di bawah pohon menjadi atraksi musiman yang menarik banyak pengunjung.

Potensi ini sedang dikembangkan ke arah agrowisata "petik buah", di mana pengunjung dapat merasakan sensasi memetik buah langsung dari pohonnya.

Bukit Mertelu: Jendela Panorama Purbalingga

Bukit Mertelu merupakan ikon pariwisata Desa Gunungwuled. Objek wisata ini dikelola secara apik oleh masyarakat lokal, menawarkan kombinasi antara keindahan alam dan fasilitas rekreasi yang menarik.

• Pemandangan Alam
  Dari puncaknya, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan perbukitan hijau yang membentang luas, lembah yang subur, serta Gunung Slamet di kejauhan. Udara yang sejuk dan suasana yang tenang menjadikannya tempat yang ideal untuk melepaskan penat.
• Taman D`Lazuardi
  Di area Bukit Mertelu, terdapat taman bunga yang tertata indah bernama "Taman D`Lazuardi". Keberadaan taman ini menambah daya tarik visual dan menjadi spot foto favorit pengunjung, terutama bagi keluarga dan kaum muda.
• Fasilitas Rekreasi
  Pengelola menyediakan berbagai fasilitas seperti gardu pandang, ayunan, gazebo untuk beristirahat, dan warung-warung yang menjual makanan dan minuman ringan, memastikan kenyamanan pengunjung selama berada di lokasi.

Peran Aktif BUMDes dan Kelompok Tani

Di balik geliat ekonomi desa, terdapat peran aktif dari kelembagaan lokal. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi motor penggerak utama dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata Bukit Mertelu. BUMDes bekerja sama dengan Pokdarwis untuk memastikan operasional berjalan lancar, mulai dari penarikan tiket masuk, pemeliharaan fasilitas, hingga promosi. Di sisi lain, Kelompok Tani (Gapoktan) berperan penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi buah. Mereka menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan, mendapatkan akses terhadap pupuk dan bibit unggul, serta memperkuat posisi tawar dalam pemasaran hasil panen.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Pemerintah terus berupaya meningkatkan infrastruktur di Desa Gunungwuled. Jalan utama menuju desa dan akses ke Bukit Mertelu sudah dalam kondisi yang cukup baik dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Jaringan listrik telah menjangkau seluruh permukiman, dan ketersediaan sinyal telekomunikasi juga semakin membaik, yang sangat mendukung kegiatan promosi wisata secara digital. Fasilitas pendidikan dan kesehatan dasar juga tersedia untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Tantangan utama yang dihadapi Desa Gunungwuled ialah mengelola musiman, baik musim panen buah maupun musim kunjungan wisatawan. Diperlukan strategi untuk menciptakan daya tarik yang bisa dinikmati sepanjang tahun. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pelayanan wisata dan pengolahan hasil pertanian menjadi produk turunan (seperti dodol salak atau keripik durian) merupakan hal yang krusial untuk meningkatkan nilai tambah.

Peluang masa depan sangat terbuka lebar. Gunungwuled memiliki semua modal untuk menjadi destinasi agrowisata terpadu. Dengan mengemas paket wisata yang menggabungkan keindahan Bukit Mertelu dengan pengalaman memetik buah, mencicipi kuliner lokal, dan belajar tentang kearifan pertanian setempat, desa ini dapat menawarkan sebuah pengalaman liburan yang otentik dan berkesan. Melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, Desa Gunungwuled berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.